MEMBENTUK JIWA NASIONAL UNTUK MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN
Karangan ini disusun karena didorong oleh rasa keprihatinan yang sangat mendalam dengan keadaan negara dan bangsa kita dewasa ini.Karena keprihatinan adalah perasaan pribadi maka ia bersifat subjektif.Karena itu pula lebih dulu perlu diterangkan,hal-hal apa yang dilihat oleh penulis,yang menimbulkan rasa keprihatinan itu.
Dengan mengakui sepenuhnya hasil-hasil positif yang dicapai oleh pemerintah orde baru dalam berbagai bidang,dibawah kepemimpinan presiden soeharto,maka yang dikemukakan disini adlah segi-seginya yang "mencemaskan".Hal-hal yang "mencemaskan itu dikemukakan dengan maksud supaya hasil-hasil positif orde baru selama ini tidak hilang lenyap "ditelan" oleh kebijakan pemerintah sendiri.Walaupun apa yang akan dibicarakan nanti tidak menyangkut semua masalah negara dan bangsa dalam berbagai seni dan bidangnya,namun pembahasannya akan menyeluruh.
Penulis akan membatasi diridalam masalah konstitusional,struktur politk,re-evaluasi kelompok-kelompok politik dan realokasinya dalam aparatur politik yang memenuhi panggiln dalam pembangunannya.Dan sudah tentu semuanya itu dikemukakan dalam garis-garis besarnya saja.
Setiap peninjau politik tentu memasukkan dalam perhitungannya bahwa perkembangan politik pada jaman orde lama menjurus kepada adu kekuatan antara Parta Komunis Indonesia(PKI) dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia(ABRI) pada waktu yang tepat.Walaupun demikian,meletusnya peristiwa G30 SPKI sendiri dengan segala voor dan naspelnya,adalah diluar perhitungan mereka.Maka sebagai orang yang beriman kepada TUHAN,kita tidak dapat mengambil kesimpulan lain daripada menganggap bahwa peristiwa G30 SPKI adalah suatu peringatan Tuhan Yang Maha Esa untuk kita semua yang percaya kepadaNYA.
Terjadinya perubahan-perubahan itu adalah wajar apabila mengakibatkan timbulnya harapan-harapan baru dikalangan rakyat mengenai perbaikan kehidupan mereka dalam berbagai bidangnya seperti politk,ekonomi,sosial,dan pendidikan.Yang demikian itu bukan saja mereka merasa memberikan saham dalam memungkinkan terjadinya perubahan itu,melainkan juga karena hakikat dari mereka dari suatu perubahan adanya perbaikan.perubahan bukanlah tujuan terakhir.Ia hanyalah jalan yang memudahkan dilaksanakan usaha-usaha perbaikannya.
Minggu, 07 Maret 2010
Diposting oleh Elang Deden di 01.32 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)